Nama : Ary Felifur Satya
NPM : 15601050048
Jenis-jenis
Perencanaan Pembelajaran
A.
Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Dilihat dari
terminologinya, perencanaan pembelajaran terdiri atas dua kata, yakni kata
perencanaan dan pembelajaran. Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan
keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Setiap perencanaan
minimal harus memiliki empat unsur :
- Adanya tujuan yang harus dicapai (tujuan merupakan arah yang harus dicapai
- Adanya strategi untuk mencapai tujuan (berkaitan dengan penetapan keputusan yang harus dilakukan oleh seorang perencana).
- Sumber daya yang dapat mendukung (penetapan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan)
- Implementasi setiap keputusan (implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan sumber daya).
Berdasarkan unsur perencanaan yang telah dikemukaan
diatas, jadi perencanaan bukanlah khayalan atau angan-angan yang ada dalam
benak seseorang melainkan dideskripsikan secara jelas dalam suatu dokumen
tertulis. Perencanaan merupakan hasil proses berpikir yang mendalam, hasil dari proses
pengkajian dan mungkin penyeleksian dari berbagai alternatif yang dianggap
lebih memiliki nilai efektivitas dan efisiensi.
Sedangkan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses
kerja sama antar guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber
yang ada, baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti
minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun
potensi yang ada di luar diri siswa.
Secara garis besar perencanaan pembelajaran mencakup
kegiatan merumuskan tujuan apa yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan
pengajaran, cara apa yang akan dipakai untuk menilai pencapaian tujuan
tersebut, materi/bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya,
alat atau media apa yang diperlukan (R. Ibrahim 1993:2).
Dari pemaparan di
atas, maka konsep perencanaan pembelajaran memiliki karakteristik sebagai
berikut :
- Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berpikir.
- Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
- Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan.
B.
Komponen Perencanaan Pembelajaran
Pada dasarnya komponen perencanaan ada 3, antara lain
:
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran merupakan
komponen utama yang terlebih dahulu harus dirumuskan guru dalam proses belajar
mengajar, karena dengan perencanaan itu akan ditunjukkan tujuan yang harus
dicapai (visi,misi dan sasaran). Dengan kata lain, tujuan adalah arah yang
mempersatukan kegiatan pembangunan, tanpa adanya tujuan kegiatan pembelajaran/
pendidikan tidak akan berarti dan tidak terkandali. Tujuan merupakan cita-cita
(harapan) atau visi – misi atau sasaran dan merupakan hal yang abolut dan tidak
dapat ditawar lagi.
2. Bagaimana Perencanaan Itu Dimulai
Perencanaan harus
dimulai dari titik yang pasti, dalam arti tidak dimulai dari nol sama sekali,
melainkan dimulai dari tingakat yang telah dicapai selama ini. Disini
mangindikasikan bahwa pendidikan itu bersifat continue, yang dalam
pelaksanaanya pun harus mengembangkan apa yang telah dicapai sebelumnya, tak
ubahnya dalam perencanaannya.
3 Cara Pencapain Tujuan
Merupakan
alternatif cara atau upaya untuk mencapai tujuan dari titik berangkat yang
telah ditentukan itu. Upaya ini dapat saja berbentuk pendekatan, kebijakan,
juga strategi yang kemungkinannya sedikit banyak tergantung pada kemamuan untuk
memilih man yang paling tepat dan efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Ralph W.
Tyler (1975) komponen-komponen pembelajaran tersebut meliputi empat unsur
yaitu:
a. Tujuan Pembelajaran, adalah suatu yang ingin dicapai
dalam kegiatan pembelajaran, yaitu gambaran perubahan perilaku siswa ke arah yang
lebih positif, baik dari segi pengatahuan keterampilan dan sikap. Isi Pembelajaran,
merupakan isi atau bahan yang akan dipelajari siswa.
c. Kegiatan Pembelajaran.
d. Evaluasi, evaluasi juga berfungsi sebagai dasar
diagnosis belajar siswa yang dilanjutkan dengan bimbingan atau untuk pemberian
pengayaan.
C.
Jenis-jenis Perencanaan Pembelajaran
1.
Perencanaan pembelajaran menurut luas jangkauan :
a. Perencanaan makro
Adalah
perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh,
tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat
nasional.
Untuk
melaksanakan fungsi perencanaan makro hendaknya strategi pendidikannya harus
memenuhi syarat-syarat berikut ini :
1.
Tujuan pendidikan nasional telah dirumuskan dengan
jelas dan dijabarkan lebih spesifik.
2.
Pemerintah mempunyai wewenang utama dalam pengambilan
keputusan, dan menciptakan mekanisme kerja yang efektif.
3.
Sumber pembiayaan harus dimobilisasikan dari sektor
yang ada.
4.
Prioritas harus disusun, baik yang berkenaan dengan
bentuk tingkatan dan jenis pendidikan.
5.
Alokasi biaya harus disediakan menurut prioritas yang
telah diteteapkan.
6.
Penilaian yang berkesinambungan harus selalu
dilaksanakan dan program direvisi berdasarkan penilaian itu.
7.
Pelaksanaan pendidikan mendapat latihan sesuai dengan
tugas yang akan dikerjakannya.
b. Perencanaan meso
Adalah
kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan makro kemudian dijabarkan lebih
rinci kedalam program-program dalam dimensi yang lebih kecil pada tingkat ini. Perencanaan
meso lebih bersifar rasional disesuaikan dengan keadaan daerah, departemen atau
unit-unit.
c. Perencanaan mikro
Adalah
perencanaan tingkat institusional dan merupakan penjabaran dari perencanaan
tingkat meso. Kekhususan-kekhususan dari lembaga mendapat perhatian, namun
tidak boleh bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan
makro atau meso. Contoh perencanaan mikro adalah kegiatan belajar mengajar.
2. Perencanaan pembelajaran menurut tingkatannya
atau telaahnya
a. Perencanaan strategis
Adalah
perencanaan yang berkaitan dengan penetapan tujuan. Pengalokasian sumber-sumber
dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman. Perencanaan
ini juga sering disebut perencanaan tingkat normatif, karena keputusan yang
dibuat tidak didasarkan pada data-data statistik, melainkan juga pertimbagan
para perencana.
b. Perencanaan manajerial
Adalah
perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses peelaksanaan agar tujuan
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Perencanaan ini lebih rinci dan
menggunakan data statistik, meskipun dalam beberapa hal masih menggunakan
pertimbangan akal sehat.
c. Perencanaan operasional
Adalah
perencanaan yang lebih memusatkan pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat
pelaksanaan, dikerjakan pada tingkat perencanaan dilapangan dari rencana
manajerial. Perencanaan ini bersifat dan berfungsi memberi petunjuk konkrit
tentang pelaksanaan suatu proyek atau program. Perencanaan ini tidak banyak
membutuhkan pertimbangan-pertimbangan individual, karena sebagian besar
didasarkan pada data kuantitatif yang dapat diukur.
3.
Perencanaan pembelajaran menurut waktu :
a. Perencanaan jangka panjang
Biasanya
mempunyai jangka waktu 10 – 25 tahun. Karena begitu panjangnya siklus
perencanaan, maka perencanaan ini memuat rencana – rencana yang bersifat
global, umum, dan belum teliti. Perencanaan ini bersifat perspektif, yaitu
memberikan arah yang jelas bagi perencanaan yang berjangka waktu lebih pendek.
Perencanaan jangka panjang masih perlu dijabarkan lagi menjadi jangka menengah
kemudian dijabarkan menjadi perencanaan jangka pendek.
b. Perencanaan jangka menengah
Rencana yang
mencakup antara 4 – 10 tahun. Disusun berdasarkan perencanaan pendek. Repelita
tergolong jenis perencanaan jangka menengah yang kemudian dijabarkan kedalam
perencanaan tahunan yaitu perencanaan jangka pendek yang bersifat operasional.
c. Perencanaan jangka pendek
Mencakup
kurun waktu antara 1 – 3 tahun dan merupakan jabaran dari rencana jangka
panjang dan jangka pendek. Salah satu perencanaan jangka pendek yang sering
kita temui adalah perencanaan tahunan. Perencanaan tahunan atau perencanaan
operasional di Negara kita ini pada praktiknya merupakan siklus yang selalu
berulang setiap tahun.
4.
Perencanaan pembelajaran yang lain :
a. Perencanaan permulaan (Preliminary Planning)
Perencanaan
ini sangat diperlukan oleh guru – guru baru dan guru yang memulai tugasnya
disuatu sekolah. Dari tugasnya ini perlu mengadakan serangkaian penyesuaian
diri terhadap situasi – situasi baru, membantu murid dalam mengajar, meberi
kesan yang menyenangkan bagi murid, sehingga menjadi betah bersekolah.
b. Perencanaan tahunan
Berfungsi
sebagai rencana jangka panjang. Langkah – langkahnya :
1.
Menentukan tujuan pembelajaran
2.
Menyusun skor pelajaran sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai
3.
Mengorganisasikan isi pelajaran dalam bentuk masalah –
masalah atau unit – unit atau minat siswa
4.
Menentukan metode mengajar
c. Perencanaan hari pertama
Dalam
rencana ini memuat : melaksanakan hal – hal yang bersifat rutin, prosedur dan
bahan pengajaran, pengaturan tempat duduk murid, cara pendekatan guru dengan
murid, dll.
d. Perencanaan terus menerus
Perencanaan
ini dimaksudkan untuk merefisi rencana yang telah dibuat sebelumnya, karena
rencana yang telah disusun sebelumnya masih dalam tataran garis besarnya saja.
Perencanaan ini juga merupakan kelanjutan dari perencanaan yang sebelumnya.
e. Perencanaan bersama ( Resource Unit )
Dalam
perencanaan ini, penyusunan rencana menjadi tanggung jawab bersama dari semua
guru, kepala sekolah, penilik, dan pengawas. Mereka bersama – sama dalam suatu
kelompok kerja menyusun suatu rencana yang luas yang dapat menjadi pegangan
para guru.
f. Mengikutseratakan murid dalam perencanaan
Sebelum
membuat perencanaan dengan murid, guru terlebih dahulu menyusun preplanning dan
telah mengadakan penjajakan sebelumnya tentang kebutuhan dan minat murid,
sehingga preplanning dapat sejalan dengan keinginan mereka dan menghindari
perubahan – perubahan yang tidak perlu.
g. Perencanaan jangka panjang
Aspek –
aspeknya antara lain :
1.
Perumusan tujuan – tujuan pembelajaran
2.
Memilih isi dan kegiatan belajar
3.
Mengorganisasi isi menjadi unit – unit belajar
4.
Menyusun unit – unit belajar
5.
Mengadakan seleksi atas prosedur – prosedur mengajar
6.
Mempertimbangkan metode evaluasi yang akan digunakan
7.
Perencanaan pengajaran unit
8.
Perencanaan harian dan mingguan